Langsung ke konten utama

KEPENEGAKAN

PRAMUKA PENEGAK (KEPENEGAKAN)

 

1.     FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK

Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja awal, tugas-tugas perkembangan  yang   harus  diselesaikannya  adalah  pada  penerimaan  terhadap  keadaan  fisik dirinya  dan  menggunakan  tubuhnya  secara  efektif.   Remaja  pada  usia  tersebut  mengalami perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya. Pada  tahapan  remaja  madya,  tugas  perkembangan  yang  utama  adalah  mencapai  idealisme  dan kemandirian,  kebebasan  dari  orang  tua,  memperluas  hubungan  dengan  kelompok  sebaya.  Pada tahapan  ini,  remaja  mencapai  kapasitas  keintiman  hubungan  pertemanan,  belajar  menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan, metode  dan  cara  pendekatan  yang  tepat,  sehingga  mudah  untuk  memahami  karakter  masingmasing  remaja.   Pembinaan  Pramuka  Penegak  dilakukan secara  pribadi  sehingga  tumbuh  dan berkembang  menjadi  sosok  yang  sesuai  dengan  tujuan  Gerakan  Pramuka  sekaligus  juga  turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya.

 

2.     KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK

Pemberian  nama  golongan  pembinaan  kepramukaan  sesuai  penggolongan  usia  peserta  didik, mengadaptasi  proses  panjang  sejarah  perjuangan  bangsa  Indonesia  dalam  upaya  meraih kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.  Dimulai  ketika  bangsa  Indonesia  mensiagakan  kemerdekaan  yang  diambil  dari peristiwa  Budi  Utomo,  pada tanggal  20 Mei  1908. Masa  mensiagakan kemerdekaan  bangsa  ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitupeserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian bangsa  Indonesia  menggalang  persatuan  untuk  kemerdekaan,  yang  ditandai  dari  peristiwa Sumpah  Pemuda  pada  tanggal  28  Oktober  1928 Masa  keberhasilan  menggalang persatuan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia 11-15  tahun.  Setelah  berhasil  menggalang  persatuan,  maka bangsa  Indonesia  telah  siap  untuk  menegakkan  kemerdekaan  yang  ditandai  dari  peristiwa Proklamasi  Kemerdekaan  RI,  pada  tanggal  17  Agustus  1945.   ,masa  kesiapan  menegakkan  kemerdekaan  menjadi  kiasan  dasar  pembinaan golongan  Penegak  yaitu  peserta  didik  usia  16-20  tahun.  Proses  akhir  dari  sejarah  perjuangan kemerdekaan  bangsa  Indonesia  adalah  mengisi  kemerdekaan  dengan  memandegani (memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu peserta didik usia 21-25 tahun.

Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.   Arti  kata  Sangga  adalah  “gubug”  atau  rumah  kecil  tempat   penggarap  sawah.  Nama Sangga  disusun  sesuai  dengan  kiasan  dasar  yakni:  Sangga  Perintis,  Sangga  Penegas,  Sangga Pencoba,  Sangga  Pendobrak,  Sangga  Pelaksana. 

-        Perintis  mengandung  pengertian  perintisan (menjadi  pembuka/pelopor)  dalam  kebajikan. 

-        Penegas  mengandung  pengertian  kemampuan mengambil  keputusan  yang  arif  dan  bijaksana.  Pencoba  mengandung  pengertian  keberanian mencoba  segala  sesuatu  yang  positif. 

-        Pendobrak  mengandung  pengertian  keberanian mengemukakan  kebenaran  dan  melawan  kemungkaran. 

-        Pelaksana  mengandung  pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.

 

Nama Sangga dipilih dan diambil  dari  cerminan  sifat-sifat  baik  yang  menonjol  yang  akan  ditiru  oleh  anggota  Sangga tersebut.   Pemimpin  Sangga  dan  Wakil  Pemimpin  Sangga   dipilih  berdasarkan  musyawarah angga.

Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga.   Arti  kata  Ambalan  berasal  dari  bahasa  Jawa  ambal-ambalan,  yakni  kegiatan  yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.  Nama  Ambalan  Penegak  biasanya  diambil  dari  nama-nama pahlawan.  Namun demikian  tidak  menutup  kemungkinan  nama  Ambalan  juga  diambil  dari  nama-nama  tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.

Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuatdengan sulaman atau logam berwarna kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan di bawah tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA. Arti TKU Bantara dan Laksana adalah antara lain :

a.     Bintang  bersudut  lima  mempunyai  arti  bahwa  Pramuka  Penegak  bertaqwa  kepada  tuhan  yang Maha Esa dan bermoral Pancasila.

b.     Tunas  kelapa  yang  berlawanan  arah  mengibaratkan  keselarasan  dan  kesatuan  gerak   Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.

c.     Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.

d.     Bantara  mengandung  pengertian  kader,  ajudan,  pengawas  pembangunan  yang  kuat,  baik  dan terampil  serta  bermoral  Pancasila.  Calon  pemimpin  bangsa  dan  negara  yang  masih  belajar  dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin.

e.     Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan  melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.

 

3.     SIFAT KEGIATAN KEPENEGAKAN

Sifat  umum  yang  dimiliki  Pramuka  Penegak  adalah  semangat  juang  yang  tinggi,  idealisme, kemauan  yang  kuat,  percaya  diri,  mencari  jati  diri, kreatif  dan  peduli  terhadap  lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Mengingat  sifat  umum  tersebut  maka  sifat  kegiatan  Kepenegakan  secara  umum  masih memerlukan  bimbingan  orang  dewasa  dengan  motto  dari,  oleh  dan  untuk  Pramuka  Penegak  di bawah tanggungjawab orang dewasa.

Bentuk kegiatan Kepenegakan meliputi:

a.     Bina Diri

Bina  diri  merupakan  upaya  peningkatan  kemampuan  jiwa  dan  keterampilan  dengan  cara menuntut ilmu pengetahuan.

b.     Bina Satuan

Bina satuan merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.

c.     Bina Masyarakat

Bina  masyarakat  merupakan  upaya  dan  semangat  untuk  menjadi  penyuluh  dan  pelopor  pembangunan di masyarakatnya.

 

4.     ORGANISASI KEPENEGAKAN

a.   Ambalan Penegak

1)   Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga.

2)   Ambalan  Penegak  menggunakan  nama  dan  lambang  yang  dipilih  mereka  sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan.

3)   Sangga Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang disebut Pramuka Penegak. Jumlah anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak. Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri. Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Pelaksana  atau  dipilih  nama  lain  sesuai  aspirasi  mereka.  Nama  tersebut  merupakan identitas  sangga  dan  mengandung  kiasan  dasar  yang  dapat  memberikan  motivasi kehidupan sangga.

4)   Untuk  melaksanakan  suatu  tugas  atau  pekerjaan,  Ambalan  Penegak  dapat  membentuk Sangga  Kerja  yang  anggotanya  terdiri  atas  anggota-anggota  sangga  yang  ada,  jumlah anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban.

5)   Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.

6)   Setiap  ambalan  dipimpin  oleh  seorang  Pradana  yang  dipilih  dari  musyawarah  anggota Ambalan.  Karena  masa  Penegak  adalah  masa  dimana  seorang  remaja  sudah  bermasyarakat maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak yang disebut Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.

b.   Dewan Ambalan Penegak (Dewan Penegak)

Dewan Ambalan Penegak, terdiri atas:

1)   Ketua yang disebut Pradana;

2)   Sekretaris yang disebut Kerani;

3)   Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Ambalan;

4)   Pemangku adat yakni pemimpin tata-cara adat Ambalan, pada hakekatnya adalah penjaga Kode Etik Ambalan;

5)   Beberapa orang anggota.

Pembina  Pramuka  Penegak  dan  Pembantu  Pembina  Pramuka  Penegak  tidak  masuk  dalam Dewan  Ambalan.  Pembina  Ambalan  bertindak  sebagai  penasehat,  pendorong,  pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.

Dewan Penegak bertugas :

1)   Merancang dan melaksanakan program kegiatan.

2)   Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

3)   Merekrut anggota baru.

4)   Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga.

c.   Dewan Kehormatan Penegak

1)   Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para Pramuka  Penegak, dibentuk  Dewan  Kehormatan  Penegak  yang  terdiri  atas  para  anggota  Ambalan  yangsudah dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat.

2)   Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan: Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan ‚Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak ‚Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak

3)   Dalam Dewan Kehormatan Penegak, pembina bertindak sebagai penasehat.

4)   Pertemuan Dewan Kehormatan Penegak bersifat formal.

-          Undangan  disampaikan  seminggu  sebelumnya  dan  masalah  yang  akan  dibicarakan diumumkan.

-          Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam

-          Tempat ditentukan lebih dahulu

Ambalan  yang  ideal  memiliki  markas  Ambalan,  yakni  tempat  di  mana  Ambalan  itu berkumpul.  Markas  ini  biasanya  diberi  nama  “Sanggar”.  Setiap  Ambalan  harus  memiliki

1)   bendera  Merah  Putih, 

2)   bendera  Pramuka, 

3)   bendera  Ambalan

4)   pusaka  Ambalan/tunggul Ambalan

5)   bendera WOSM,

6)   tiang bendera,

7)   tali-Temali,

8)   peralatan tulismenulis  (mesin  ketik,  komputer,  printer), 

9)   peralatan  memasak, 

10)  peralatan  perkemahan,

11)  perlengkapan adat.

Sesuai  dengan  metode  satuan  terpisah,  maka  Pembina  Ambalan  putra  adalah  seorang  pria, dan  Pembina  Ambalan  putri  adalah  seorang  wanita.  Hubungan  antara  Pembina  Ambalan dengan  anggota  Ambalan  Penegak  seperti  hubungan  antara  kakak  dan  adik,  sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembantu Pembina sama seperti hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kemitraan. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya dengan life-skill, dapat meminta bantuan instruktur yang berkompeten di bidangnya. Ambalan mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati dan melandasi perjuangan kehidupan Ambalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AD-ART AMBALAN CAKRASA

ANGGARAN DASAR Gerakan Pramuka Gudep 03-177/03-178 Ambalan Cakrabuana - Rara Santang Pangkalan SMK Bina Mandiri Bekasi.   Gerakan Pramuka sesuai dengan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, tentang : GERAkan Kepramukaan. Adapun ketentuan tentang Gerakan Kepramukaan antara lain : 1.        Gerakan Pramuka adalah organisasi nongovermental (pemerintah) dan yang berbentuk kesatuan. 2.        Gerakan Pramuka adalah satu-satunya Gerakan Pendidikan Kepanduan yang boleh berdiri di Indonesia 3.        Semua Gerakan Kepanduan, kecuali yang diselenggarakan Komunis melebur diri dalam Gerakan Pramuka. 4.        Pramuka tidak menjadi bagian dari Partai Politik. 5.        Pramuka berdasarkan Pancasila dan UUD 1945   Dan pada tanggal 14 Agustus 1961 berkumpul sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka. Maka pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah dianggap sebagai hari berdirinya Gerakan Pramuka. Diperkuat lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 441 Tahun 1961

TATA CARA PENOMORAN SURAT GUDEP DAN KWARTIR

Tata Cara Penomoran Surat Di Gugusdepan dan Kwartir Gerakan Pramuka Tata cara penomoran surat dalam gerakan pramuka disusun sebagai berikut : 1.        Nomor urut surat keluar 2.        Kode Kwartir 3.        Kode Komisi/ Bidang   CONTOH : 234/ 03.177/178 – C   23                            : Nomor Urut surat keluar 03.177/178           : Kode Kwartir Ranting + Nomor Gudep C                              : Kode Surat /Komisi – Bidang   Keterangan : Surat tersebut dikeluarkan oleh Kwartir Cabang; Pada point (b) 09 adalah kode nomor Kwarda Jawa Barat dan 21 kode   Kwarcab Kota Bekasi Apabila surat tersebut dikeluarkan oleh Kwartir Ranting maka penulisan nomor surat menjadi : 092103 ( 03 adalah kode nomor Kwartir Ranting Bekasi Barat) Adapun Pembagian Kode Surat dan Komisi/ Kelompok sbb :   KODE      KOMISI/ BIDANG/ KELOMPOK A              Pimpinan, Staf, Tata Usaha B              Komisi Tekpram C              Komisi Giat Ops

ADAT AMBALAN CAKRASA

ADAT AMBALAN CAKRABUANA – RARA SANTANG GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 03-177/03-178 PANGKALAN SMK BINA MANDIRI BEKASI     PEMBUKAAN          Kepramukaan di SMK Bina Mandiri Bekasi adalah proses pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Kepramukaan diracik dalam bentuk kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat ( long life education ) menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuannya.        Gerakan Pramuka “Cakrabuana - Rara Santang” Gugus Depan 03-177/03-178  Berpangkalan di SMK Bina Mandiri Bekasi bertujuan untuk memberi pembinaan dalam rangka pengembangan jiwa kepemimpinan serta memberi kesempatan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengelolaan organisasi, pengembangan bakat kepemimpinan sebagai upaya pengembangan pribadi dan pengabdiannya kepad